SEKILAS TENTANG NICK KUNATIP

Kunatip Pinpradab (bahasa Thailand : คุณาธิป ปิ่นประดับ, lahir di Bangkok, Thailand, 22 April 1994) adalah seorang aktorberkebangsaan Thailand. Kunatip Pinpradab yang memiliki nama panggilan Nick mulai dikenal oleh publik setelah membintangi serial film horror komedi Make Me Shudder yang rilis dari tahun 2013 sampai 2015. Namanya semakin populer setelah membawakan peran sebagai Peng di film action remaja berjudul Dangerous Boys.

Kunatip Pinpradab lahir di Bangkok, Thailand, sebagai anak bungsu dari 2 bersaudara. Bakat Nick didunia model sudah mulai terlihat sejak ia masuk ke perguruan tinggi. Pada tahun 2012, dari sekian banyaknya mahasiswa, Nick memperoleh penghargaan dan terpilih sebagai Freshy Idol (Mahasiswa Baru Terpopuler) di kampusnya. Saat itu, Nick sudah mulai dipakai untuk menjadi model iklan komersil seperti baju ataupun sepatu. Ia juga aktif di organisasi kampus dan sering menjadi pembicara untuk event-event di jurusan kampus. Selain hobby mendengarkan musik, Nick juga hobby melakukan traveling. Nick biasanya akan traveling ke tempat-tempak eksotis dan selalu membawa anjing peliharaannya yang diberi nama Bambua. Nick memang penyayang anjing. Selain Bambua, ia masih punya 3 anjing peliharaan lainnya.

SEKOLAH : Nick menyelesaikan sekolah menengah pertama di Bodindecha School (Sing Singhaseni), kemudian melanjutkan sekolah menengah atas di Wat Makutkasat High School (Mattayom Wat Makutkasat). Saat ini, Nick tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Seni Komunikasi, Rangsit University, angkatan tahun 2012.

KARIER  : Nick mengawali kariernya di dunia hiburan melalui film pendek berjudul ลิฟท์ (นะยะ) 2 yang diproduksi oleh Seerongfilm Rangsit University tahun 2012. Di tahun berikutnya, Nick mendapat kesempatan untuk bermain film layar lebar bergenre horror komedi yang berjudul Make Me Shudder. Berkat perannya sebagai ketua gank yang suka berpetualangan mencari hantu di film tersebut, nama Nick semakin populer bahkan sampai keluar Thailand. Karena respon positif dan umpan balik yang bagus dari penonton membuat sang Direktur, Poj Arnon, memutuskan untuk membuat film tersebut sebagai film serial. Namun setelah Make Me Shudder 2 : Shudder Me Mae Nak rilis, berbagai macam kontoversi dan respon negatif dari penonton mulai bermunculan. Kontroversi pertama datang dari kesalahpahaman judul film tersebut. Saat penayangan Make Me Shudder 2 di Vietnam, pihak bioskop di sana dengan sengaja membuat keterangan film tersebut sebagai sequel dari film Pee Mak Phrakhanong untuk menarik perhatian penonton. Berita tersebut sampai ke telinga Banjong Pisanthanakun, direktur dari film Pee Mak Phrakanong. Banjong lalu membuat klarifikasi di akun twitternya yang mengatakan bahwa film Pee Mak tidak pernah dibuatkan sequel apapun, yang membuat Poj Arnon menjadi tidak enak hati. Tidak ingin masalah itu berlarut-larut, PH Phranakorn Film kemudian meminta pihak Vietnam untuk mengganti barner dan menjelaskan pada penonton Vietnam tentang film Make Me Shudder 2 yang sebenarnya. Kontroversi kedua datang dari penonton Make Me Shudder 2 itu sendiri. Seperti yang diketahui, sejak awal film Make Me Shudder adalah film remaja nakal yang sarat dengan kata-kata kasar dan tidak mendidik hingga sempat ingin diberhentikan produksinya. Namun, berkat dukungan dari penggemar yang pro,akhirnya serial Make Me Shudder tetap bisa dilanjutkan. Dari tahun 2013 sampai tahun 2015, film Make Me Shudder sudah merilis 3 judul series dan dikonfirmasikan bahwa series tersebut akan terus berlanjut. Meskipun pada awalnya Make Me Shudder menuai banyak kontroversi, series tersebut sejak awal tetap mendapat respon postif dari masyarakat Kamboja dan Filipina. Film lain yang membuat nama Nick semakin melejit adalah film Dangerous Boys yang rilis tahun 2014. Difilm itu Nick membawakan peran sebagai Peng, ketua gank sekolah yang suka berkelahi. Meskipun Dangerous Boys mengangkat tema kenakalan remaja, film tersebut juga membawa banyak pesan moril. Kemuian film terbaru Nick di tahun 2016 ada Joking Jazz 4G yang sukses merajai Box Office Thailand dengan penghasilan 300 juta Baht atau setara dengan 120 Milyar Rupiah.