LOMBA BLOG CERITA HEPI ELEVENIA
KUCING SAJA TAHU BALAS BUDI
Dia selalu
memberiku makan pagi dan sore ketika perutku keroncongan. Dia selalu
memandikanku ketika badanku lusuh dan bau tak sedap. Dia selalu memelukku
ketika aku bosan dan jenuh di dalam rumah. Aku tak bisa membalas semua
kebaikanmu. Aku diurusnya dari aku kecil hingga aku besar. Andai aku bisa
membalas segala kebaikannya. Andai aku bisa membalas segala kasih sayang yang
dia curahkan untuk aku. Andai aku seperti pinokio yang bisa hidup menjadi
manusia. Aku hanya seekor kucing. Aku hanya makhluk yang tak berdaya. Dunia
kami sangat berbeda, hewan dan manusia sungguh jauh berbeda, manusia mempunyai
akal untuk berfikir. Sedangkan aku hanya seekor hewan, hanya memiliki naluri
berupa perasaan untuk merasakan.
Jika aku
menjadi seorang manusia mungkin aku akan membalas semua kebaikannya dengan
memberikan barang yang saat ini dia butuhkan berupa rumah. Karena rumah dia
yang sekarang sering sekali bocor dan kebanjiran saat hujan besar datang. Aku
ingin membelikannya sebuah rumah yang besar dan halaman luas serta ada kolam
renangnya. Rumah yang selalu memberi kehangatan dan melindungi kami semua dari
kehujanan. Rumah yang tidak akan kebocoran lagi ketika hujan turun dan rumah
yang lebih layak untuk ditinggali manusia, bukan rumah seperti kandang kucing
seperti ini. Rumah kecil dan sempit kumuh dan kotor.
Selain itu
aku akan memberikan rumah beserta isinya seperti sofa yang sering aku
cakar-cakar, televisi yang sudah rusak, kulkas besar untuk memaruh makananku. Karena aku tidak suka sekali
makanan yang tidak dingin, jika sudah tidak dingin aku tidak memakannya. Aku
juga ingin memberinya handphone terbaru dan kamera karena aku suka sekali
menonton video kucing lewat youtube. Aku juga suka sekali di foto dengan kamera
hapenya.
Tetapi itu
semua tidak mungkin bisa aku berikan kepadanya sedangkan aku hanya seekor
kucing kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa meminta makan
kepada dia. Aku hanya bisa menyusahkan dia. Belum lagi ketika dia ada masalah
dan tetangga dia selalu cari masalah. Dia merasa sedih karena hal itu. Aku
sering kasihan melihat dia begitu, Kadang aku hanya menghampirinya. Kemudian
aku menyandarkan badanku kepadanya sambil menggosok-gosokan kepalaku dan menghibur
dia dengan bertingkah lucu. Melompat riang kesana-kemari.
“Apakah aku
sudah layak dikatakan sebagai peliharaan yang baik untuk dia? Kataku”.
Kadang kala saat aku kesal dan
mencakar tangan dia. Bahkan bekas luka banyak sekali di badannya akibat sering
kali aku cakar dan gigit. Dia tidak pernah marah kepadaku, mungkin karena dia
terlalu menyayangi aku dengan tulus. Kadang kala aku bertingkah seperti itu
karena aku telat diberi makan oleh dia. Aku memang terlalu egois sebagai
binatang peliharaan, terlalu banyak menuntut dan tak tahu diri. Tak tahu dia
sebagai manusia mempunyai kesibukan juga bukan hanya mengurus aku. Mungkin
karena peliharaan yang dia punya terlalu banyak. Untuk itu aku akan berusaha
menjadi binatang peliharaan yang dapat mengerti kondisi majikanku.
Semoga
dengan tulisan ini Tuhan dapat mengabulkan segala doa yang telah aku jabarkan
diatas. Tuhan selalu memberikan dia rezeki yang banyak. Dan Tuhan memberikan
dia rumah yang lebih layak tidak seperti kadang kucing ini, agar kami semua
dapat tinggal dengan nyaman dan damai. Tanpa ada tetangga yang suka menguping
dan mengurusi urusannya lagi. Tetangga yang iri, dengki, dan tetangga yang
mulutnya tidak bisa dijaga. BALAS SEGALA KEBAIKANNYA DENGAN 10.000X KEBAIKANNYA
KEPADAKU, WALAU HANYA BARU NIATAN SAJA. DAN BALAS TETANGGANYA YANG JAHAT DENGAN
10.000X KEJAHATAN WALAU BARU BERUPA NIATAN SAJA. TOLONG KABULKAN DOAKU INI
TUHAN...Amiin... TUHAN AKU YAKIN ENGKAU MAHA MENDENGAR, MAHA MELIHAT, MAHA
MENGETAHUI, MAHA PEMBERI, MAHA KAYA, MAHA SEGALA-GALANYA. MAKA DARI ITU TOLONG
KABULAK AN DOAKU SEBAGAI SEEKOR KUCING.
Comments
Post a Comment